Pintu-pintu Darurat" itu akan Ditutup


Pintu-pintu Darurat" itu akan Ditutup

Ya Allah, desiran angin semilir sejuk yang mengusap poriku melengkapi rasa sendu yang membalut diriku. Sepi yang merambati relung sukmaku menyadarkanku akan derita kesendirian.

Ya Allah, kepolosan yang terpampang dalam rupa anak-anak yang pulas tidur menerbangkan lamunanku ke hari esok saat aku tak lagi mampu memberikan perhatian karena kelemahan dan penyakit yang mengintaiku detik demi detik.

Ya Allah, kadang dalam saat demikian, ketakutan menggerayangi benakku, kepanikan memompa denyut jantungku, bayang-bayang acak menghantui pikiranku.

Ya Allah, dalam ketidakberdayaan seperti saat ini, tiada yang tersisa dalam hatiku kecuali harapan akan pengampunanMu atas semua kesalahan, kekurang-ajaran dan kecerobohan yang tak terhitung.

Ya Allah, aku malu meminta kepadaMu karena hampir semua permohonanku hanyalah disadarkan pada kemauanku, bukan kemauanMu.

Ya Allah, aku berada dalam posisi yang sangat rawan karena kadang karunia yang aku terima tidak sebanding dengan amalku, kadang cobaan yang aku alami tidak setara dengan kesalehanku, kadang sahutanMu lebih besar ketimbang rintihanku, bahkan kadang aku memperlakukanMu sebagai abdi yang memang mesti melayaniku yang lusuh dan tak tahu diri ini.

Ya Allah, Engkau begitu telaten memberiku kesempatan untuk sadar, untuk bangkit, dan menata kembali reruntuhan iman.

Ya Allah, aku ingin menyampaikan pengakuan, sebuah pernyataan beriring permohonan maaf atas semua kelalaianku terhadap diriku, orang-orang yang aku sayangi, pribadi-pribadi yang aku hormati, lebih-lebih terhadap misi dan agama yang aku anut.

Ya Allah, aku merasa gagal melaksanakan misi dan tugas yang diberikan kepadaku. Aku menyadarinya saat aku sudah berhadapan dengan setumpuk masalah. Aku ceroboh dan tidak mawas diri. Aku keliru dan berdosa. Namun aku tahu sepenuhnya bahwa kau bukan manusia sehingga Kau tidak akan pernah kecewa dan kehilangan harapan betatapun aku sudah sangat buruk. Kau bahkan menyediakan 30 hari penuh untukku agar menebus itu semua. Entahlah, apakah aku sudah memanfaatkannya atau tidak tidak. Namun yang jelas, Engkau tahu bahwa aku berusaha untuk terlihat lebih baik dari sebelumnya, berusaha untuk bisa menangis saat melantunkan munajat, berusaha memancing iba dan kasihMu melalui doa-doa terutama pada malam-malam Qadr.

Ya Allah, kini 30 hari itu segera berakhir. Ramadhan akan meninggalkanku. Riuh tadarus yang terdengar dari surau-surau akan lenyap. “Pintu-pintu darurat” pengampunan akan ditutup. Kau akan mengembalikan semua kepada ketentuan standar. Tidak akan ada lagi malam 1000 bulan. Tidak akan ada lagi bonus-bonus berganda.

Ya Allah, andaikan memang aku tak memenuhi syarat untuk memasuki pintu-pintu darurat, tidak memenuhi syarat untuk memperoleh pengampunan ekstra dan kehilangan bonus-bonus pahala dan ridhaMu di malam-malam Qadr dan malam-malam lainnya, maka setidaknya, beri aku kesempatan lagi untuk dapat menemui bulan istimewa ini tahun depan. Lenyapkan kebimbangan akan penyakit dalam tubuhku. Usir kebimbangan dalam diriku setiap kali membandingkan usiaku dengan anak-anakku yang masih kecil. Tegakkan tekadku untuk berbuat baik, melaksanakan kewajiban dan menghindari larangan-laranganMu tanpa pamrih akan sorga dan pahalaMu, karena aku memang tidak layak untuk menikmatinya.

Ya Allah, beri aku dan semua yang berprasangka baik kepadaku dengan menitipkan doa kemampuan dan pengetahuan sehingga bisa menjaga diri dan kesehatan agar bisa menebus dosa-dosa dengan memberikan apa yang terbaik untuk anutan dan keyakinan kami. Sampaikan shalawat kepada “wakil”-Mu dan para wakil dari wakil-Mu agar mereka sudi membantu kami dengan wasilah dan buhulan al-urwah al-wutsqa. Maafkanlah kami. Kuatkan hati istri kami yang bekerja di atas kemampuan dan kewajibannya. Ampuni kedua orangtua kami, adik-adik kami, saudara-saudara, keluarga, para guru pendakwah, penganjur kebaikan, teman-teman dan seluruh yang menitipkan doa karen prasangka baik mereka kepada kami. Janganlah Kau jadikan ini sebagai Ramadhan terakhir kami!

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentar Anda

 
Login by Admin