metode argumentasi


Metode-metode Argumentasi; Dari yang Logis hingga yang Genit



Punya kegemaran meyakinkan orang lain tentang pandangan atau anutan? Ada baiknya mempelajari tabel menu metodenya sebagai berikut:

Argumentasi berdasarkan komposisi proposisi-proposisinya terbagi empat;

1. Al-qiyas al-jadali (argumen dealektik). Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang secara kualitas berada di bawah postulat-postulat aprior, yaitu al-musallamat, al-masyhurat, dan al-maqbulat, yang disepakati oleh kedua pihak dalam debat. Larry King dan sejumlah jurnalis dunia bisa dianggap sebagai salah satu monumen metode ini. Tujuan utmanya adalah mengkanvaskan lawan dengan tujuan komersil maupun lainnya.

2. Al-qiyas ql-khithabi (argumen retorik). Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang secara kualitas lebih rendah dari proposisi-proposisi dalam Al-qiyas Al-Jadali, yaitu al-Musallamat, al-Madhununat, dan al-Masyhurat, dengan tujuan meyakinkan lawan bicara atau komukinan. Biasanya pelaku menggunakan sejumlah perangkat tambahan sebagai pendukung seperti busana dan make up yang menampilkan wibawa, intonasi yang dipadu dengan power sound system, pencahayaan, juga sarana audio visual. Melcom X, Soekarno dan Lenin dianggap sebagai salah contoh sempurna pengguna metode ini. Retorika sendiri dapat dibagi; a) Retorika revolusioner; b) Retorika jenaka, c) Retorika cabul, d) Retorika sentimentil (cengeng), e) Retorika Popular (gaul, genit); f) Retorika sektarian.

3. Al-qiyas asy-syi’ri. Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi imajinatif, dengan tujuan mempengaruhi emosionalitas lawan bicara untuk mencintai atau membenci sebuah tema, produk atau person. Biasanya pelaku melengkapinya dengan pilihan-pilihan kata yang indah, mendayu-dayu, menghentak, meresahkan, melelapkan dan sebagainya. Umar Khayyam dan Nizar Qabbani juga Sutardji bisa dianggap sebagai maestro dalam metode ini. Metode putisi kadang bersifat verbal kadang tekstual.
Ia bisa berbentuk lirik lagu, puisi klasik semacam pantun, puisi bebas, novel, esai, dan sebagainya.

4. Al-qiyas al-mughalathi. Yaitu deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi keliru dan tak beralasan (al-wahmiyat dan al-musytabihat). Biasanya pelaku memilih sejumlah kata yang amigu, multitafsir, dan tak bermakna. Ia juga mesti pandai mencampur adukkan antara konsep dan fakta, antara berita dan opini, antara nilai rasional dan kesimpulan emosinal Metode ini dikenal dengan falasi. Para pukrul bambu, pengacara nakal dan politisi korup punya kemampuan menggunakan metode ini.

5. Al-qiyas al-burhani (argumen demonstratif). Yaitu deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang pasti valid atau postulat (al-yaqiniat). Para filosof dan teolog serta matematikawan konsisten menggunakan metode ini. Mulla Sadra dan Rene Descrates mungkin dapat dijadikan sebagai ikonnya.

Bila punya cukup waktu, saya akan menguraikan masing2 metode dalam note lanjutan.

1 komentar:

Ridwan mengatakan...

۞ Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H ۞


جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

(Ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faizin. Wa taqabbalallahu minnaa wa minkum)

“Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang kembali (kepada fitrah) dan sebagai hamba-hamba-Nya yang menang (melawan hawa nafsu). Dan semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita semua.”

"Amiin"

Mohon Maaf Lahir & Bathin

Posting Komentar

Terima Kasih Komentar Anda

 
Login by Admin